PKM-P didanai kemenristekdikti
PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL
PROGRAM
Uji
Manfaat Kulit Jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dan Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) pada Mencit (Mus musculus) dengan Diabetes Melitus
BIDANG
KEGIATAN:
PKM
PENELITIAN
Diusulkan
oleh:
Panji
Maulana 1411222030 (2014)
Annisa 1411222004 (2014)
Qolin
Levri 1411212048 (2014)
Ranthy 1310421079 (2013)
UNIVERSITAS
ANDALAS
PADANG
2015
PENGESAHAN
PKM-PENELITIAN
1. Judul
Kegiatan : Uji Manfaat Kulit
Jengkol (Archidendron
jiringa (Jack)
I.C.Nielsen) dan Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
pada Mencit (Mus musculus) dengan
Diabetes Melitus
2. Bidang
Kegiatan :
PKM-P
3. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a. Nama
Lengkap :
Panji Maulana
b. NIM :
1411222030
c. Jurusan :
Gizi
d. Univesitas :
Universitas Andalas
e. Alamat
Rumah dan No.Hp : Jalan
Teknologi IX Gang 1 No. 4/a Siteba
Padang, 08998195990
f. Alamat
Email :
panji_maulana25@yahoo.com
4. Anggota
Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen
Pendamping
a. Nama
Lengkap dan Gelar : Ice Yolanda
Puri, S.SiT., M.Kes
b. NIDN :
0026037908
c. Alamat
Rumah dan No.Hp : Jalan Jhoni Anwar D. 38
Lapai-Padang,
Sumatera Barat, 25142.
(081363152700)
6. Biaya
Kegiatan Total
a. Dikti :
Rp 11.519.500,-
b. Sumber
Lain :
-
7. Jangka
Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Ringkasan
Bab 1. Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1.4 Urgensi Penelitian ................................................................................. 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2
1.6 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 2
Bab
2. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 3
2.1 Diabetes
Melitus .................................................................................... 3
2.2 Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen ............................................... 3
2.3 Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees ............................................. 4
Bab 3. Metoda
Penelitian ................................................................................ 6
Bab 4. Biaya Dan Jadwal
Kegiatan ................................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................. 10
Lampiran .... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................ 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti
dan Pembagian Tugas ........ 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
............................................. 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Archidendron jiringa (Jack)
I.C.Nielsen ........................................ 3
Gambar 2. Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees ...................................... 4
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Anggaran Biaya ................................................................................. 9
Tabel 2. Jadwal
Kegiatan ................................................................................ 9
RINGKASAN
Diabetes
mellitus (DM) merupakan suatu gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. DM
merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam sepuluh besar penyakit di
Indonesia. Obat yang sering digunakan dalam menurunkan kadar gula darah umumnya
mempengaruhi kerja organ tubuh lainya, seperti ginjal dan hati. Oleh karena
itu, obat alternatif sangat diperlukan. Diantaranya menggunakan ekstrak kulit
jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen) yang
mengandung saponin. Saponin merupakan bahan kimia yang mampu
meningkatkan sensitivitas insulin. Daun sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) juga dikenal sebagai obat
herbal dalam penanganan DM karena mengandung flavoniod yang memiliki aktivitas antidiabetes yang mampu
meregenerasi sel pada pulau Langerhans.
Penelitian
dilakukan dengan metode eksperimen dengan desain pre and post test menggunakan 30 ekor mencit putih jantan (Mus muculus) berumur 2,5-3 bulan sebagai
sampel. Mencit dibagi dalam 6 kelompok, 5 dari 6 kelompok mencit diinduksi aloksan dengan kadar 150mg/KgBB. Pemberian aloksan adalah suatu cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi diabetik eksperimental (hiperglikemik) pada mencit. Pada minggu
kedua diberi ekstrak etanol kulit jengkol atau ekstrak etanol daun sambiloto.
Kelompok 1 sebagai sampel tanpa perlakuan, kelompok 2 diberikan 400mg/kgBB
ekstrak etanol kulit jengkol, kelompok 3 diberikan 200mg/kgBB ekstrak etanol kulit
jengkol, kelompok 4 diberikan 400mg/kgBB ekstrak etanol daun sambiloto,
kelompok 5 diberikan 200mg/kgBB ekstrak etanol daun sambiloto, kelompok 6 tidak
diberi ekstrak etanol kulit jengkol maupun ekstrak etanol daun sambiloto. Ekstrak
diberikan 1x sehari selama 3 minggu. Kadar gula darah mencit diukur setiap
minggu menggunakan alat kadar gula darah Nesco
multi check. Hasil yang ingin dilihat adalah mengetahui penurunan kadar
gula darah dengan dosis mana yang paling efektif.
Kata kunci : Andrographis
paniculata, Archidendron
jiringa, Diabetes Melitus,
Mus musculus.
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit
tidak menular menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO
menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008,
sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak
menular. Menurut WHO, lebih dari dua pertiga (70%)
dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti
kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes melitus (WHO, 2011).
Diabetes Mellitus (DM)
merupakan masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat
menurunkan sumber
daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara
individu, tetapi juga sistem kesehatan suatu negara.
Diabetes Melitus adalah penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah (hiperglikemia) karena
defek sekresi insulin, defek kerja insulin, atau kombinasi keduanya (American Diabetes Association [ADA],
2006). Berdasarkan survei Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menduduki
peringkat ke empat terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus. Jumlah
ini mencapai 8,6% dari total penduduk.
Di
Indonesia, penatalaksanaan diabetes
melitusmencakup terapi farmakologis
dan non-farmakologis. Terapi non-farmakologis
contohnya dengan perencanaan makan yang diiringi latihan jasmani atau
dengan pengonsumsian ramuan obat tradisional yang telah teruji dengan kllinis.
Menurut definisi Departemen Kesehatan RI yang dimaksud dengan obat tradisional
adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral, sediaan gelenik atau campuran bahan tersebut yang secara tradisional
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Departemen Kesehatan
RI, 1978).
Kulit
jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen)
dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)populer dimasyarakat sebagai obat tradisional dari
diabetes melitus. Kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen)dan sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees) mengandung zat bioaktif seperti
senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin (Yohana&Yovita, 2012). Saponin mampu meningkatkan homeostasis
glukosa dengan meningkatkan sensitivitas insulin
in vitro dan in vivo. Peneliti menemukan bahwa saponin meningkatkan akumulasi glikogen
dan penurunan penyimpanan triasilgliserol
dalam hati, yang dikaitkan dengan peningkatan hepatik sinyal insulin (Rani Koh,
2012).
Belum
ada didapatkan penelitian mengenai perbandingan manfaat antara ekstrak kulit
jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dan
ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)terhadap
penurunan kadar gula darah. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui hal tersebut.
1.2.
Rumusan
Masalah
Bagaimana perbandingan keefektifitasan ekstrak kulit
jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dan
ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dalam
penurunan kadar gula darah pada mencit putih (Mus musculus) jantan dengan diabetes melitus?
1.3.
Tujuan
Penelitian
1.3.1.
Tujuan
Umum
Mengetahui
perbandingan keefektifitasan kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dan sambiloto (Andrographis
paniculata(Burm.f.) Nees) dalam penurunan kadar gula darah pada
mencit putih (Mus musculus) jantan dengan
diabetes melitus.
1.3.2.
Tujuan
Khusus
· Mengetahui
kadar gula darah mencit putih yang telah diinduksi aloksan sebelum dan setelah diberi perlakuan.
· Mengetahui
dosis efektif ekstrak kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dalam penurunan
glukosa darah terhadap mencit putih (Mus
musculus) diabetes melitus.
· Mengetahui
dosis efektif ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
dalam penurunan glukosa darah terhadap mencit putih (Mus musculus) diabetes melitus.
1.4.
Urgensi
Penelitian
Penelitian
sebelumnya menggunakan kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) ataupun
sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f). Nees). Dari
hasil penulisan kepustakaan belum pernah ada yang membandingkan keefektifitasan
dari kedua bahan tersebut.
1.5.
Luaran
yang Diharapkan
1.6.
Kegunaan
Penelitian
·
Dapat digunakan sebagai landasan
keilmiahan untuk menggunakan ekstrak kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) ataupun ekstrak
sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) sebagai
penanganan diabetes melitus.
·
Dapat digunakan sebagai informasi untuk
masyarakat mengenai alternatif yang tepat dalam pengobatan diabetes melitus.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus
Diabetes
melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh gagalnya penguraian zat gula
didalam tubuh(darah) pada tubuh normal, zat gula harus diurai menjadi glukosa
dan glikogen oleh hormon insulin yang diproduksi sel beta pankreas. Glukosa dan
glikogen inilah yang kemudian oleh tubuh melalui proses metabolisme atau
pembakaran diubah menjadi energi (Hartini, 2009). Diabetes melitus sangat erat
kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Pada kondisi normal, kadar
gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dl, oleh pengaruh kerja
hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas.
Setiap sehabis makan, terjadi
penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan kadar gula
darah akan meningkat. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi
hormon insulin oleh kelenjar pankreas. Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula
dalam darah sebagian besar akan masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh
(terbanyak sel otot) dan akan digunakan sebagai bahan energi dalam sel
tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapa keperluan yakni
sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada sisa,
sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein (Aulia, 2009).
Penyebab DM
adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh yang mencukupi
maka tidak dapat bekerja secara normal atau terjadinya gangguan fungsi insulin.
Insulin berperan utama dalam mengatur kadar glukosa dalam darah, yaitu 60-120
mg/dl waktu puasa dan dibawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan (orang
normal) (Tjokroprawiro, 2006).
2.2 Archidendron jiringa (Jack)
I.C.Nielsen
Tanaman
ini berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 26m, cabang-cabangnya sering
menyebar sehingga memberikan kesan sebagai tanaman yang kurang rimbun.
Jengkol
memiliki banyak kegunaan, hampir seluruh bagian tanaman bermanfaat. Dari kulit,
biji, batang, dan daaunya juga bermanfaat. Dari penelitian para ilmuan, tanaman
jengkol mengandung zat-zat bermanfaat, seperti: protein, kalsium, fosfor, asam
jengkolat, vitamin A dan B, karbohidrat, minyak atsiri, saponin, alkaloid,
steroid, tanin, glikosida. Karna kandungannya, maka jengkol memberikan petunjuk
dan peluang sebagai bahan obat.
Kulit
Jengkol (Archidendron
jiringa (Jack) I.C.Nielsen)selama
ini tergolong limbah organik yang berserakan di pasar tradisional dan tidak
memberikan nilai ekonomis. Bahkan pemerintah daerah Pontianak mengeluarkan
peraturan untuk menangkap masyarakat yang membuang kulit jengkol sembarangan
(Lay, 6 Maret 2009). Hal tersebut menunjukkan bahwa perhatian akan kulit
jengkol masih sangat kurang, terbukti dengan dikategorikannya menjadi sampah
organik yang mengganggu. Namun, sebenarnya sudah ada penelitian yang dilakukan
terhadap jengkol maupun kulitnya. Para peneliti mencoba memanfaatkan kandungan
dalam jengkol maupun kulitnya untuk digunakan dalam kehidupan. Ekstrak etanol
kulit jengkol dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan yang mampu menurunkan
kadar gula darah.
2.3 Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
Dalam
taksonomi tumbuhan, sambiloto diklasifikasikan dalam Divisi Spermathophyta, Sub-divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledoneae, Bangsa Solanales, Family (suku) Acanthaceae, Genus (marga) Andrographis, dan Spesies (jenis) : Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees).
Sambiloto
termasuk salah satu tanaman obat unggulan Indonesia, keunggulannya dapat
dilihat dari manfaat serta efektivitas tanaman obat tersebut dalam menyembuhkan
beberapa penyakit. Sebagai tanaman unggulan, sambiloto ternyata sudah teliti
secara etnobotani, penyebaran, botani, budi daya, efek farmakologi, kandungan
kimia, uji praklinis, dan klinis.
Penggunaan
sambiloto sebagai obat untuk kepentingan pencegahan manapun pengobatan penyakit
sudah terbukti secara nyata,efektif,aman,dan berkhasiat. Beberapa penyakit yang
dapat disembukan melalui sambiloto di antaranya tifus,diabetes mellitus,radang
telinga,radang tenggorokan,sinusitis,amandel,kudis,disentri,gatal-gatal,dan
penambah nafsu makan.
Daun
sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)mengandung
saponin,flanoida, dan tannin. Berdasarkan hasil penelitian kimiawi diketahui
bahwa sambiloto merupakan tumbuhan yang kaya dengan berbagai kandungan kimia. Sambiloto
mempunyai efek hipoglikemik untuk penderita diabetes melitus.
BAB
3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama
lima bulan di Laboratorium Riset Fisiologi Hewan Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Pembuatan
ekstrak dilakukan di Laboratorium Biota Sumatera, Universitas Andalas, Padang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian
ini adalah alat rotary, belender, botol gelap, saringan, kondensor, labu
penampung, petridish, timbangan digital, sonde lambung, kandang mencit beserta
botol minum, pisau, gelas ukur, pipet tetes, gunting, suntik 1 ml, alat
pengukur kadar gula, dan kamera digital. Bahan yang digunakan yaitu etanol 96%,
kulit jengkol, daun sambiloto, aloksan, aquadest, tisu gulung, alkohol
70%, mencit putih (Mus musculus) jantan, makanan, dan minuman mencit.
3.3 Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan berbeda. Adapun yang menjadi
perlakuan adalah dosis ekstrak kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) dan ekstrak daun sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.)
Nees) mengacu pada penelitian yaitu:
P0 : Mencit tanpa perlakuan (kontrol negatif)
P1 : Mencit diinduksi aloksan 150 mg/kg bb
(kontrol positif)
P2 : Mencit diinduksi aloksan 150 mg/kg bb +
ekstrak kulit jengkol dosis 200mg/kg bb.
P3 : Mencit diinduksi aloksan 150 mg/kg bb +
ekstrak kulit jengkol dosis 400mg/kg bb.
P4 : Mencit diinduksi aloksan 150 mg/kg bb +
ekstrak daun sambiloto dosis 200mg/kg bb.
P5 : Mencit diinduksi aloksan 150 mg/kg bb +
ekstrak daun sambiloto dosis 400mg/kg bb.
3.4 Cara Kerja
3.4.1 Pembuatan
Ekstrak Etanol Kulit Jengkol dan Daun Sambiloto
Masing-masing
sampel kulit jengkol dan daun sambiloto dicuci, diiris tipis dan dikeringkan,
kemudian dijadikan serbuk. Setelah itu dimasukkan ke dalam botol gelap kemudian
ditambahkan etanol 96%, ditutup dan dibiarkan selama tiga hari. Sampel diaduk 1
x 24 jam. Setelah tiga hari, sampel disaring sehingga didapatkan maserat.
Sampel dimaserasi kembali sebanyak tiga kali dengan menggunakan metode yang
sama. Semua maserat etanol digabungkan dan diuapkan menggunakan alat vakum dan
rotary (Yunita et. al., 2009) sehingga
didapatkan ekstrak etanol.
3.4.2 Persiapan Hewan Percobaan
Diabetes
Sebelum
percobaan dilakukan, mencit yang didapatkan dari peternakan mencit Fakultas
Farmasi Universitas Andalas, terlebih dahulu diberi makan dan minum yang cukup,
kemudian diberi perlakuan di Laboratorium Riset Fisiologi Hewan. Mencit yang
digunakan adalah mencit yang sehat, berat badan berkisar 23-35 gram dengan umur
2,5-3 bulan serta tidak mengalami penurunan berat badan lebih dari 10%. Sebelum
diinduksi aloksan, kadar gula darah diukur. Kemudian mencit dipuasakan selama
16 jam kemudian diinduksi aloksan dengan dosis 150 mg/kg bb secara
intraperitonial. Ditunggu selama tujuh hari, lalu diukur kenaikan kadar gula
darah pada hari ketujuh. Mencit dengan kadar gula darah lebih dari 150 mg/dL
dinyatakan diabetes dan siap diberi perlakuan (Chairunnisa, 2011).
3.4.3 Pemberian Ekstrak Kulit
Jengkol dan Daun Sambiloto terhadap Mencit Putih Jantan
Mencit
putih jantan yang telah mengalami diabetes diberi ekstrak kulit jengkol dan
daun sambiloto sesuai dengan tingkatan dosis yang telah ditentukan. Pemberian
ekstrak dilakukan secara oral menggunakan sonde lambung selama 21 hari.
3.4.4 Pengukuran Kadar Gula Darah
Mencit Putih Jantan
Ekor
mencit dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ekor mencit dipotong sepanjang
1-1,5 mm, darah pertama dihapus menggunakan tisu. Darah pada mencit kemudian
dikeluarkan dengan cara diurut, kemudian diteteskan pada strip pengukur kadar
gula darah, kemudian strip dimasukkan ke dalam alat pengukur. Dicatat data yang
didapatkan dalam bentuk angka, kemudian pengukuran selanjutnya dilakukan dengan
menggunakan strip baru (Soemardji, 2004). Sesuai dengan penelitian Ayala et. al. (2010) mencit dipuasakan 5-6 jam
terlebih dahulu sebelum diukur kadar gula darahnya. Pengukuran kadar gula darah
dilakukan pada hari ke 0, 7, 10 dan 14.
3.4.5 Pengukuran Berat Badan Mencit
Putih Jantan
Pengukuran
berat badan mencit dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 dengan menggunakan
timbangan digital. Penimbangan berat badan mencit dilakukan sebelum mencit
dipuasakan.
3.4.6 Persentase Perubahan Kadar
Gula Darah
Persentase
perubahan kadar gula darah mencit dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
PGn-7
Keterangan:
PGn-7 = persentase perubahan kadar gula
darah hari ke n terhadap kadar gula darah setelah penginduksian aloksan
(Pujilestari dan Pratiwi, 2009)
3.4.7 Laju Pertumbuhan Harian
Mencit Putih Jantan
Laju
pertumbuhan harian mencit putih jantan setelah pemberian ekstrak kulit jengkol
dan ekstrak daun sambiloto selama 21 hari menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
Wh =
Laju pertumbuhan harian (gram/hari)
Wt =
Berat rata-rata mencit pada hari ke-t (gram)
W0 =
Berat rata-rata mencit pada hari ke-0 (gram)
D =
Lama periode pengamatan (hari)
3.4.8 Analisa
Data
Data
berupa persentase perubahan kadar gula darah dan laju pertumbuhan harian mencit
dianalisa dengan uji deskriptif analitik dan uji univariat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran
Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
|
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya (Rp)
|
|
1
|
Peralatan
Penunjang (15 – 25 %)
|
Rp 2.888.000
|
|
2
|
Peralatan/perlengkapan
(20 – 35%)
|
Rp 4.043.500
|
|
3
|
Biaya
perjalanan (15-25%)
|
Rp 2.888.000
|
|
4
|
Biaya
lain lain (15 %)
|
Rp 1.700.000
|
|
Jumlah Total
|
Rp 11.519.500
|
|
4.2 Jadwal
Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
|
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
|
1
|
Persiapan
penelitian
|
|||||
|
2
|
Pelaksanaan penelitian
|
|||||
|
3
|
Pengumpulan dan pengolahan data
|
|||||
|
4
|
Penulisan laporan penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
Ayala, J. E., V. T. Samuel, G. J. Morton, S. Obici,
C. M. Croniger, G. I. Shulman, D. H. Wasserman and O. P. McGuinness. 2010.
Standard Operating Procedures for Describing Metabolic Test of Glucose
Homestatis in Mice.
Barnes,
D. E. 2004. Program Olahraga: Diabetes.
Diterjemahkan oleh Aburiyati. PT. Intan Sejati. Klaten.
Chairunnisa, R. 2011. Pengaruh Jumlah Pasta Tomat terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada
Mencit Diabetes. [Jurnal]Jurnal Teknologi
Industri Pertanian.
Corwin,
E. J. 2009. Buku Saku Patofisologi.
Alih Bahasa James Veldan, Editor Bahasa Indonesia Egi Komara Yuda et al. EGC.
Jakarta.
Depkes RI. 2014. Rencana Program Nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular Tahun 2010 – 2014. Diakses tanggal 30 September 2015.
Effendie, M. I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Dwi Sri. Bogor.
Jacoby,
D. B. 2009. Pustaka Kesehatan Populer:
Penyakit Infeksi dan Lingkungan. Diterjemahkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer.
Jakarta.
Kartasapoetra,
G. 2006. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat.
PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Maulana,
M. 2012. Mengenal Lebih Mengenai
Diabetes Mellitus. Nuha Media. Yogyakarta.
Pujilestari, B. I. dan R. Pratiwi. 2009. Pemanfaatan Tanaman Brotowali (Tinospora crispa L.) sebagai Antidiabetik. Prosiding Seminar Nasional Biologi XX dan
Kongres Perhimpunan Biologi Indonesia XIV. UIN Maulana Malik Ibrahim.
Rahmi, F. 2014. Efek Ekstrak Etanol Rimpang Temu
Mangga (Curcuma mangga Val.) terhadap
Kadar Gula Darah dan Kolesterol Mencit Putih (Mus musculus) Jantan yang Diinduksi Aloksan. [Skripsi] Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas. Padang.
Soemardji, A. A. 2004. Penentuan Kadar Gula Darah Mencit Secara Cepat: untuk Diterapkan dalam
Penampisan Aktivitas Antidiabetes In Vivo.
WHO. 2011. Global status
report on noncommunicable diseases 2010, Geneva. Diakses tanggal 30
September 2015.
Yuliana,
E. dan Andradjati, R. 2011. ISO
Farmakoterapi 2. ISFI. Jakarta.
Yunita, E. A., N. H. Suprapti, dan J. W.
Hidayat. 2009. Pengaruh Ekstrak Daun Teklan (Eupatorium riparum) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva Aedes aegeypti. BIOMA.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing.
A.
Identitas Diri Ketua Pelaksana
|
1
|
Nama
Lengkap (dengan gelar)
|
Panji
Maulana
|
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Laki-Laki
|
|
3
|
Program
Studi
|
Gizi
|
|
4
|
NIM
|
1411222030
|
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Padang,
25 Juli 1996
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
Nomor
Telepon/Hp
|
+628998195990
|
B. Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
Nama
Institusi
|
SDN
05 Surau Gadang
|
SMPN
22 Padang
|
SMAS
Pembangunan
|
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
2002-2008
|
2008-2011
|
2011-2014
|
C. Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No
|
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul Artikel Ilmiah
|
Waktu dan Tempat
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)
|
No
|
Jenis Penghargaan
|
Institusi Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Semua
daya yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah dana PKM-Penelitian Dikti.
Panji
Maulana
A. Identitas
Diri Anggota Pelaksana I
|
1
|
Nama
Lengkap (dengan gelar)
|
Annisa
|
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
|
3
|
Program
Studi
|
Gizi
|
|
4
|
NIM
|
1411222004
|
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Padang,
5 Juni 1995
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
Nomor
Telepon/Hp
|
+6285374717821
|
B. Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
Nama
Institusi
|
SDN
10 Sapiran Bukittinggi
|
SMPN
1 Kec. Payakumbuh
|
SMAN
1 Kec. Payakumbuh
|
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
C. Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No
|
Nama
Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)
|
No
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi
Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Semua
daya yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah dana PKM-Penelitian Dikti.
Pengusul
Annisa
A. Identitas
Diri Anggota Pelaksana II
|
1
|
Nama
Lengkap (dengan gelar)
|
Qolin
Levri
|
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
|
3
|
Program
Studi
|
Ilmu
Kesehatan Masyarakat
|
|
4
|
NIM
|
1411212048
|
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Duri,
26 Maret 1996
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
Nomor
Telepon/Hp
|
+6282392021404
|
B. Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
Nama
Institusi
|
SD
004 Talang Mandi
|
SMP
N 2 Mandau
|
SMAN
1 Mandau
|
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
2002-2008
|
2008-2011
|
2011-2014
|
C. Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No
|
Nama
Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)
|
No
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi
Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Semua
daya yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah dana PKM-Penelitian Dikti.
Pengusul
Qolin
Levri
A. Identitas
Diri Anggota Pelaksana III
|
1
|
Nama
Lengkap (dengan gelar)
|
Ranthy
|
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
|
3
|
Program
Studi
|
Biologi
|
|
4
|
NIM
|
1310421079
|
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Bukittinggi,
4 Februari 1995
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
Nomor
Telepon/Hp
|
+621277743483
|
B. Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
Nama
Institusi
|
SDN
10 Sapiran Bukittinggi
|
SMPN
2 Bukittinggi
|
SMAN
3 Teladan Bukittinggi
|
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
C. Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No
|
Nama
Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)
|
No
|
Jenis
Penghargaan
|
Institusi
Pemberi Penghargaan
|
Tahun
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Semua
daya yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah dana PKM-Penelitian Dikti.
Pengusul
Ranthy
A. Identitas
Diri Dosen Pembimbing
|
1
|
Nama
Lengkap (dengan gelar)
|
Ice
Yolanda Puri, S.SiT., M.Kes
|
|
2
|
Jenis
Kelamin
|
Perempuan
|
|
3
|
Program
Studi
|
S1
Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
|
|
4
|
NIDN
|
0026037908
|
|
5
|
Tempat
dan Tanggal Lahir
|
Padang,
26 Maret 1979
|
|
6
|
E-mail
|
|
|
7
|
Nomor
Telepon/Hp
|
+6281363152700
|
B. Riwayat
Pendidikan
|
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
Nama
Institusi
|
SD
N No.6 Lapai Padang
|
SMP
N 12 Padang
|
SMU
N No.3 Padang
|
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
1986-1991
|
1991-1994
|
1994-1997
|
C. Pemakalah
Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
|
No
|
Nama
Pertemuan Ilmiah / Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
|
1
|
Internatioan
conference on biomedical science and engeenering
|
Differenece of macro and
micro nutrient of level of stress of gadjah mada university student
|
October, 21-23, 2010,
Paris, france
|
|
2
|
International
symposium food and nutriton
|
Under-five
nutritional status, antropometric mass at public health service center,
ibuh,payakumbuh, west sumatera, Indonesia
|
June, 3-5, 2015,
Jakarta, Indonesia
|
D.
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
(dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainya)
|
No
|
Jenis Penghargaan
|
Institusi Pemberi
Penghargaan
|
Tahun
|
|
1
|
Travel
fellowship international to international congress of nutrition. Granada,
Spain, September, 15-20, 2013
|
International
Nutrition Foundation (INF)
|
2013
|
|
2
|
Research
fellowship
|
Nutrition
of health and nutrition, tokyo, Japan
|
2012
|
|
3
|
Travel
fellowship, to Internatioan conference on biomedical science and engeenerin.
Paris, France, October 21-23, 2010
|
Dikti fellowship
|
2010
|
Semua
daya yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah dana PKM-Penelitian Dikti.
Pembimbing
Ice
Yolanda Puri, S.SiT, M.Kes
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.
Peralatan
penunjang
|
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
|
Kandang Plastik Mencit
|
Keperluan Labor
|
6 buah
|
35.000
|
Rp 210.000,-
|
|
Kawat Halus
|
Keperluan Labor
|
20 meter
|
15.000
|
Rp 300.000,-
|
|
Botol Minum Mencit
|
Keperluan Labor
|
6 buah
|
8.500
|
Rp51.000,-
|
|
Pisau Cutter
|
Keperluan Labor
|
6 buah
|
5.000
|
Rp 30.000,-
|
|
Botol Gelap
|
Keperluan Labor
|
6 buah
|
7.000
|
Rp 42.000,-
|
|
Gelas Ukur
|
Keperluan Labor
|
3 buah
|
60.000
|
Rp 180.000,-
|
|
Pipet Tetes
|
Keperluan Labor
|
6 buah
|
8.000
|
Rp 48.000,-
|
|
Alat Bedah
|
Keperluan Labor
|
2 set
|
200.000
|
Rp 400.000
|
|
Alat Pengukur Kadar Gula Darah
|
Keperluan Labor
|
1 set
|
377.000
|
Rp 377.000
|
|
Biaya Pemakaian Labor
|
Keperluan Labor
|
25 kali
|
50.000
|
Rp 1.250.000
|
|
SUB TOTAL (Rp)
|
2.888.000-
|
|||
2. Bahan Habis Pakai
|
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
|
Etanol 96%
|
Keperluan Labor
|
6 liter
|
39.000
|
Rp 234.000,-
|
|
Aloksan
|
Keperluan Labor
|
9 gram
|
120.000
|
Rp 1.080.000,-
|
|
Alkohol 70%
|
Keperluan Labor
|
2 liter
|
54.000
|
Rp 108.000,-
|
|
Aquadest
|
Keperluan Labor
|
2 liter
|
12.000
|
Rp 24.000,-
|
|
Mencit Putih Jantan
|
Keperluan Labor
|
50 ekor
|
15.000
|
Rp 750.000,-
|
|
Pakan Ternak
|
Keperluan Labor
|
30 kg
|
12.000
|
Rp 360.000,-
|
|
Strip pengukur kadar gula darah
|
Keperluan Labor
|
8 kotak
|
75.000
|
Rp 600.000,-
|
|
Air Mineral
|
Keperluan Labor
|
20 liter
|
5.000
|
Rp 100.000,-
|
|
Makanan Ringan
|
Konsumsi Peneliti
|
4 orang
|
3500
|
Rp 14.000
|
|
Desinfektan
|
Keperluan Labor
|
2 botol
|
30.000
|
Rp 60.000,-
|
|
Label
|
Keperluan Labor
|
1 pc
|
16.000
|
Rp 16.000,-
|
|
Sekam
|
Keperluan Labor
|
10 kg
|
3.500
|
Rp 35.000,-
|
|
Tisu Gulung
|
Keperluan Labor
|
5 gulung
|
5.000
|
Rp 25.000,-
|
|
Sabun Cair
|
Keperluan Labor
|
1 botol
|
20.000
|
Rp 20.000,-
|
|
Sarung Tangan
|
Keperluan Labor
|
1 kotak
|
80.000
|
Rp 80.000,-
|
|
Masker
|
Keperluan Labor
|
1 kotak
|
50.000
|
Rp 50.000,-
|
|
Suntik 1 ml
|
Keperluan Labor
|
3 buah
|
2.500
|
Rp 7.500,-
|
|
Sonde Lambung
|
Keperluan Labor
|
8 buah
|
60.000
|
Rp 480.000,-
|
|
SUB TOTAL (Rp)
|
4.043.500,-
|
|||
3. Perjalanan
|
Material
|
Justifikasi Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
|
Pencarian
Sampel
|
Keperluan Labor
|
2kali x 4orang
|
61,000
|
Rp 488.000,-
|
|
Transportasi
ke lab. Biologi FMIPA Unand, Limau Manis
|
Menggunakan
transportasi umum, dari FKM Unand, kampus 2 Jati.
|
4kali x 4orang x 30hari
|
5,000
|
Rp 2.400.000,-
|
|
SUB TOTAL (Rp)
|
2.888,000,-
|
|||
4. Lain-lain
|
Material
|
Justifikasi Perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Keterangan
|
|
Alat Tulis
|
Pena, Map File, Staples, Isi ulang Staples, Lakban,
Spidol, Penggaris, dll
|
1 paket
|
100,000
|
Rp.100.000,-
|
|
Pembuatan Laporan
|
Tinta Printer, Kertas 1 Rim, Alat Jilid, dll
|
1 paket
|
400,000
|
Rp.400.000,-
|
|
Seminar
|
Pointer, Print Out, dll
|
1 paket
|
300,000
|
Rp.300.000,-
|
|
Publikasi
|
Album Foto, Foto.
|
2 paket
|
300,000
|
Rp.600.000,-
|
|
Biaya
ekstraksi
|
Keperluan Labor
|
3 kali
|
100,000
|
Rp.300.000,-
|
|
SUB TOTAL (Rp)
|
1.700.000
|
|||
|
Total (Keseluruhan dalam Rp)
|
11.519.500,-
|
|||
Lampiran 3. Susunan
Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
|
NO
|
Nama / NIM
|
Program Studi
|
Bidang Ilmu
|
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
|
Uraian Tugas
|
||
|
1
|
Panji Maulana
1411222030
|
Gizi - S1
|
Kesehatan
|
17 Jam
|
|
||
|
2
|
Annisa
1411222004
|
Gizi - S1
|
Kesehatan
|
17 Jam
|
|
||
|
3
|
Qolin Levri
1411212048
|
Kesehatan Masyarakat
- S1
|
Kesehatan
|
17 Jam
|
|
||
|
4
|
Ranthy
1310421079
|
Biologi - S1
|
Biologi
|
17 Jam
|
|
KEMENTRIAN RISET,
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Jl. Limaumanis, kecamatanpauh, sumaterabarat
25163
Telp/PABX: 0751-71181, 71175, 71086, 71087, 71699 ; Fax. 71085, 71301
SURAT
PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertandatangan di bawahini:
Nama :
Panji Maulana
NIM :
1411222030
Program Studi :
Gizi
Fakultas :
Kesehatan Masyarakat
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Penelitian saya dengan judul :
Uji Manfaat Kulit Jengkol (Archidendronjiringa
(Jack) I.C.Nielsen) dan Sambiloto (Andrographispaniculata
(Burm.f.) Nees) pada Mencit dengan Diabetes Melitus yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui, Yang
menyatakan,
WakilRektor III
UniversitasAndalas
BidangKemahasiswaan
Dr.Ir. Aprisal,
MSi PanjiMaulana
NIP.19630421 199002 1 001 NIM. 1411222030
Komentar
Posting Komentar